Kejenuhanku Bagian 1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

When you set a goal, your program it into the subconscious; then the subconscious takes on a power and starts moving you rapidly toward its goal. (Brian Tracy)

Ketika kita sudah merumuskan tujuan, maka kita telah memasukkannya kedalam Pikiran Bawah Sadar kita, untuk selanjutnya Pikiran itu yang akan mengeluarkan kekuatan dalam menggerakan langkah kita mencapai tujuan.

Tujuan adalah sasaran dari usaha kita, bukan sasaran dari fantasi atau khayalan kita. Ibarat orang menendang bola, tujuan adalah gawang (goal) yang kita jadikan sasaran bola yang kita tendang. Berdasarkan cara kerja pikiran, para ahli menyarankan agar tujuan itu kita buat berdasarkan formula yang dikenal dengan istilah SMART (spesific, measurable, attainable, relevance, dan time scale) yang bisa dijabarkan sebagai berikut :

  1. Sasaran kita harus berupa objek yang jelas seperti gawang di lapangan sepak bola : jelas, utuh, dan tunggal (spesific).
  2. Sasaran kita harus berupa objek yang memiliki ukuran fisik, untuk menandai apakah sasaran sudah tercapai atau belum seperti bangunan gawang. Ukuran fisik ini tergantung pada apa yang kita inginkan. Kalau kita ingin menjadi orang yang terhormat, kira-kira ukuran fisiknya adalah derajat, posisi, jabatan, atau keahlian.
  3. Sasaran itu harus berupa objek yang secara akal bisa terjangkau oleh kemampuan kita seperti orang yang menendang bola.Ukuran ini jelas berbeda, antara apa yang kita miliki dengan apa yang dimiliki orang lain. Kalau kemampuan kita masih pendek, sebaiknya jangan membuat sasaran yang terlalu jauh. Sebaliknya, jika kemampuan kita sudah jauh, sebaiknya jangan membuat sasaran ang terlalu pendek.
  4. Sasaran itu harus berupa objek, yang kira-kira kalau sasaran itu kita capai nilainya tinggi buat kehidupan kita. Ini untuk membangkitkan semangat dan dorongan.
  5. Sasaran itu harus berupa objek yang memiliki prosedur, tahapan waktu, atau jenjang pencapaian. Tujuan adalah kumpulan dari tercapainya target-target kecil.

The reason must major goals are not achieved is that we spend our time doing second things first. Don’t waste time getting things out of the way. Instead, get a jump start on completing your most important task first. (Robert McKain)

Alasan mengapa banyak sasaran gagal kita raih., karena kita telah menggunakan waktu kita untuk mengerjakan hal-hal yang kurang utama bagi sasaran kita. Jangan membuang-buang waktu untuk mengerjakan hal-hal yang diluar dari tujuan kita. Sebaliknya, gerakan langkah kita untuk menyelesaikan tugas yang paling utama bagi tujuan kita.

Agar aktifitas kita tidak banyak mubazir, cobalah menentukan mana aktivitas yang menjadi prioritas utama bagi tujuan kita, mana aktivitas yang penting, dan mana aktivitas yang mendesak. Memiliki ketentuan ini akan menolong kita dari keracunan desakan, atau gigitan virus distraksi.

Keracunan desakan adalah sebuah kondisi mental dimana kita merasa tenggelam ke dalam kesibukan, atau merasa terancam oleh kesibukan demi kesibukan, sampai kita tidak mempunyai jeda untuk memikirkan diri kita. Distraksi adalah sesuatu yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak prioritas,tetapi kita pikirkan dan kita jalani. Al-Qur’an mengingatkan bahwa terkena distraksi akan membuat kita menjadi orang yang merugi :

“Bahwa sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam sholatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”. (QS. Al-Mu’minuun :1-3)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(Source : Pandangan Hidup, Eska Media)

Tunggu “Kejenuhanku Bagian 2

Salam Hangat dari Ciamis Selatan (Banjarsari)

2 thoughts on “Kejenuhanku Bagian 1

Tinggalkan komentar